Laman

Minggu, 22 Mei 2011

BALL LIGHTNING


Ada kejadian menarik yang saya alami beberapa tahun lalu saat saya masih tinggal di Prokimal – Lampung Utara. Saat itu hari libur, saya dan seorang teman menonton televisi di rumahnya. Kami tidak bisa bepergian karena hujan sedang turun. Tiba-tiba kami mendengar suara guntur yang terasa begitu dekat. Suara menggelegar itu dari arah halaman rumah yang ditumbuhi rumput jepang. Serentak kami menoleh ke halaman dan melihat dua benda berbentuk bulat seperti bola menggelinding pelan ke arah pintu rumah yang memang dalam keadaan terbuka. Bola itu berwarna putih bersih seperti gumpalan kabut dengan sinar yang tidak terlalu terang. Dengan heran kami memperhatikan kedua bola kabut bercahaya yang mulai melewati pintu rumah itu.

Secara reflek kami berdua berebutan naik keatas sofa saat kedua bola itu bergerak maju dan akhirnya menabrak televisi. Listrik di rumah seketika padam dan kami mendapati televisi yang kami tonton tadi layar monitornya sudah hangus. Peristiwa itu benar-benar sangat membekas dalam ingatan kami berdua. Belakangan setelah membaca beberapa artikel ilmiah, saya menduga kedua bola cahaya itu mungkin yang disebut sebagai "Ball Lightning".


KURSUS ONLINE BELAJAR MEMBUAT WEBSITE
KURSUS ONLINE adalah layanan kursus secara online untuk belajar membuat dan mengelola website. Dengan metode 4 langkah sederhana Anda akan dituntun untuk bisa membuat website pribadi milik Anda sendiri. Silahkan KLIK DISINI untuk mengakses website KURSUS ONLINE.


Sudah sejak lama fenomena Ball Lightning ini dilaporkan banyak orang. Di Amerika kabarnya sejak tahun 1960 saja sudah lebih dari 10.000 kasus yang dilaporkan. Dulu, sebelum diketahui bahwa kemunculan bola cahaya akibat dari adanya petir, orang sering menghubungkannya dengan keberadaan UFO dan hal-hal mistis. Anda bisa bayangkan jika sedang melihat sebuah benda bulat bercahaya yang melayang-layang dengan kecepatan pelan, melintas di dekat kita. Itu benar-benar pemandangan yang menakjubkan, seperti yang saya alami bersama teman saya diatas. Bedanya, Ball Lightning sering digambarkan sebagai bola cahaya yang melayang-layang, sedangkan yang kami lihat itu bola cahaya yang menggelinding diatas rumput lalu memasuki rumah. Dan kabarnya hingga sekarang para ahli belum bisa memastikan bagaimana Ball Lightning bisa terbentuk. Bahkan tidak sedikit orang yang menyangsikan bahwa Ball Lightning itu benar-benar ada. Mungkin Anda salah satunya.

Ball Lightning sering digambarkan sebagai bola dengan cahaya berpendar yang muncul secara tiba-tiba lalu menghilang begitu saja bagai ditelan bumi. Ukurannya bermacam-macam, dari yang berdiameter 2 inchi hingga 10 inchi. Bahkan pernah dilaporkan kehadiran Ball Lightning dengan diameter 400 meter yang muncul di Tunguska. Jika kebanyakan dari ball lightning diduga terbentuk karena adanya petir, ball lightning di Tunguska berkaitan dengan adanya meteor. Apa pun penyebabnya, ball lightning diduga bermuatan listrik statis.

Sebuah kejadian yang membuat keberadaan ball lightning benar-benar diakui keberadaannya adalah yang dialami oleh penumpang pesawat terbang Eastern Airline pada tanggal 19 Maret 1963. Para penumpang itu adalah sekelompok ilmuwan yang sedang dalam penerbangan dari New York menuju Washington. Diceritakan bahwa saat itu pesawat berada di tengah cuaca buruk yang ditandai dengan adanya badai kilat. Tiba-tiba kilat menyambar disertai suara gemuruh guntur. Saat itulah mereka melihat sebuah bola dengan cahaya berpendar (ball lightning) keluar dari kabin pilot. Ball lightning itu terlihat berbentuk padat dengan warna putih kebiruan dan melayang pada ketinggian satu meter dari lantai pesawat, dengan tenang melintas sepanjang gang kabin. Beberapa saat kemudian bola itu menghilang di bagian toilet belakang pesawat.

Sejak kejadian itu, ada beberapa teori yang sudah dibuat oleh para ahli tentang penyebab terbentuknya bola cahaya itu. Tapi teori-teori itu masih menimbulkan kontroversi untuk bisa memberikan penjelasan tentang ball lightning ini.

Sebuah teori yang dianggap mendekati kebenaran adalah teori penguapan silicon. Teori ini mengatakan bahwa saat kilat menyambar tanah, energinya yang besar membuat silicon yang memang banyak terdapat pada tanah menguap dan menyembur ke udara. Lalu uap itu akan terkondensasi menjadi partikel-partikel yang sangat kecil yang segera ditarik oleh energi listrik yang saat itu terjadi. Panas yang ditimbulkan oleh energy listrik itu menyebabkan partikel silicon terbakar dengan kecepatan yang bervariasi. Kadang cepat, kadang lambat. Dan dikarenakan beratnya silicon, maka ball lightning tidak terbang makin tinggi. Hanya melayang pada ketinggian tertentu. Teori ini disampaikan oleh John Abrahamson dan kabarnya sudah berhasil dibuat ball lightning berdasarkan teori ini. Tapi bagaimana dengan keberadaan ball lightning yang terjadi dalam pesawat Eastern Airline yang sudah jelas jauh berada diatas tanah tersebut?

Beberapa teori sebelumnya juga sudah dibuat. Misalnya Oleg Meshcheryakov dengan teori nanobattery-nya. Lalu VanDevender Pace dengan teori black hole yang cukup mendapat perhatian dari banyak ahli. Tapi meskipun banyak teori sudah dikembangkan dan banyak bola-bola gas yang mirip dengan ball lightning berhasil dibuat di laboratorium, belum ada ditemukan penjelasan yang bisa disepakati oleh banyak ahli.

Sementara itu beberapa ilmuwan telah mencoba untuk membuat ball lightning bukan untuk menjawab proses terbentuknya fenomena tersebut. Melainkan berharap dari eksperimen mereka itu bisa menjadi gerbang menuju jalan untuk mendapatkan listrik murah dan bersih yang terjadi karena adanya reaksi fusi dalam ball lightning tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar